Selasa, 24 Mei 2011

"Orang Yang Mencintaimu Karena Allah"

Orang yg mencintaimu karena Allah adalah dia yg senantiasa menyanjungmu,yg diceritakan tentang dirimu adalah yg baik saja..lalu bagaemana dg kesalahan,kekurangan dan keburukanmu baginya?Bagi dirinya,kesalahanmu merupakan tugas baginya untuk membantumu memperbaiki kesalahan itu,bukannya malah menyalahkan atas kesalahan itu.Dia sadar bahwa manusia itu tidaklah ada yg benar benar kesempurnaannya karena baginya kesempurnaan itu hanyalah milik Dia yg menciptakan kesempurnaan itu,Allah AL Khalik.Kesalahanmu itu adalah pelajaran agar dikemudian hari tidak terjadi lagi untuk yg kedua,ketiga dan yg kesekian kalinya.

Sesungguhnya kekuranganmu adalah kelebihan yg belum terlengkapi..Apa yg lebih pada dirinya dijadikan sebagai pelengkap untuk menutupi kekuranganmu.Dia telah siap menerima segala kekuranganmu sebagaimana dia telah menerima dan merasakan nikmad atas segala kelebihan yg dikaruniakan oleh Allah yg disenanginya pada dirimu.Seolah tiada beda baginya antara kelebihan dan kekurangan dimatanya.

Tentang keburukanmu.Apa yg buruk yg didapatkannya dalam dirimu,tidaklah akan pernah diceritakan aib itu pada orang lain.sebisa mungkin dia akan memberitahumu tentang keburukan itu dg tutur kata yg santun sehingga tiada ketersinggungan yg engkau rasakan.Yg ada pada dirimu terhadap dirinya akan membawa rasa kagum dan simpati atas perkataannya, perasaan itu memang tidaklah pasti akan engkau rasakan tapi bukannya hal itu tidak mungkin..Bagaimana?engkau setuju tidak dengan perkataan ini?Marilah tanyakan pada hati yg tiada pernah mendustai diri kita.

Minggu, 22 Mei 2011

10 Wasiat Istri Sholeha

1.Takwa kepada Allah dan menjauhi maksiat
Bila engkau ingin kesengsaraan bersarang di rumahmu dan bertunas, maka bermaksiatlah kepada Allah. Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negeri dan menggoncang kerajaan. Oleh karena itu jangan engkau goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah.
Wahai hamba Allah..! jagalah Allah maka Dia akan menjagamu beserta keluarga dan rumahmu. Sesungguhnya ketaatan akan mengumpulkan hati dan mempersatukannya, sedangkan kemaksiatan akan mengoyak hati dan menceraiberaikan keutuhannya.
Karena itulah, salah seorang wanita shalihah jika mendapatkan sikap keras dan berpaling dari suaminya, ia berkata:Aku mohon ampun kepada Allah! itu terjadi karena perbuatan tanganku (kesalahanku) Maka hati-hatilah wahai saudariku muslimah dari berbuat maksiat, khususnya:
-Meninggalkan shalat atau mengakhirkannya atau menunaikannya dengan cara yang tidak benar.
-Duduk di majlis ghibah dan namimah, berbuat riya dan sum’ah.
-Menjelekkan dan mengejek orang lain. Allah berfirman :”Wahai orang-orang yang briman janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang menolok-olokkan) dan janganlah wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita yang mengolok-olokkan(QS. Al Hujurat: 11).
-Keluar menuju pasar tanpa kepentingan yang sangat mendesak dan tanpa didampingi mahram. Rasulullah bersabda: Negeri yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya (HR. Muslim).
-Mendidik anak dengan pendidikan barat atau menyerahkan pendidikan anak kepada para pambantu dan pendidik-pendidik yang kafir.
-Meniru wanita-wanita kafir. Rasulullah bersabda: Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka (HR. Imam Ahmad dan Abu Daud serta dishahihkan Al-Albany).
-Membiarkan suami dalam kemaksiatannya.
-Tabarruj (pamer kecantikan) dan sufur (membuka wajah).
-Membiarkan sopir dan pembantu masuk ke dalam rumah tanpa kepentingan yang mendesak.

2.Berupaya mengenal dan memahami suami
Hendaknya engkau berupaya memahami suamimu. Apa–apa yang ia sukai, berusahalah memenuhinya dan apa-apa yang ia benci, berupayalah untuk menjauhinya dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada Allah karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Al-Khaliq (Allah Azza Wajalla).

3. Ketaatan yang nyata kepada suami dan bergaul dengan baik.
Sesungguhnya hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah bersabda: Seandainya aku boleh memerintahkanku seseorang sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya (HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albany).
Hak suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya. Rasulullah bersabda: Dua golongan yang shalatnya tidak akan melewati kepalanya, yaitu budak yang lari dari tuannya hingga ia kembali dan istri yang durhaka kepada suaminya hingga ia kembali (HR. Thabrani dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albany).
Ketahuilah, engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa kepada Allah dan taat kepada suamimu. Dengan ketaatanmu pada suami dan baiknya pergaulanmu terhadapnya, engkau akan menjdai sebaik-baik wanita (dengan izin Allah).

4.Bersikap qanaah (merasa cukup)
Kami meninginkan wanita muslimah ridha dengan apa yang diberikan untuknya baik itu sedikit ataupun banyak.
Maka janganlah ia menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu. Renungkanlah wahai saudariku muslimah, adabnya wanita salaf radhiallahu ¡Æanhunna¡ÄSalah seorang dari mereka bila suaminya hendak keluar rumah ia mewasiatkan satu wasiat kepadanya. Apakah itu??? Ia berkata pada suaminya:Hati-hatilah engkau wahai suamiku dari penghasilan yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar namun kami tidak bisa bersabar dari api neraka

5. Baik dalam mengatur urusan rumah tangga, seperti mendidik anak-anak dan tidak menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan baik dan menyiapkan makan pada waktunya.
Termasuk pengaturan yang baik adalah istri membelanjakan harta suaminya pada tempatnya (dengan baik), maka ia tidak berlebih-lebihan dalam perhiasan dan alat-alat kecantikan.

6.Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabatnya, khususnya dengan ibu suami sebagai orang yang paling dekat dengannya.
Wajib bagimu untuk menampakkan kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar atas kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama tidak bermaksiat kepada Allah semampumu.

7.Menyertai suami dalam perasaannya dan turut merasakan duka cita dan kesedihannya.
Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu, maka sertailah ia dalam duka cita dan kesedihannya. Renungkanlah wahai saudariku kedudukan Ummul Mukminin, Khadijah radhiallahu’anha, dalam hati Rasulullah walaupun ia telah meninggal dunia.. Kecintaan beliau kepada Khadijah tetap bersemi sepanjang hidup beliau, kenangan bersama Khadijah tidak terkikis oleh panjangnya masa. Bahkan terus mengenangnya dan bertutur tentang andilnya dalam ujian, kesulitan dan musibah yang dihadapi. Seorangpun tidak akan lupa perkataannya yang masyur sehingga menjadikan Rasulullah merasakan ketenangan setelah terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih hati ketika turun wahyu pada kali pertama: Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya. Karena sungguh engkau menyambung silaturahmi, menanggung orang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya dan engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran.(HR. Mutafaq alaihi, Bukhary dan Muslim).

8.Bersyukur (berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan keutamaannya.
Wahai istri yang mulia! Rasa terima kasih pada suami dapat kau tunjukkan dengan senyuman manis di wajahmu yang menimbulkan kesan di hatinya, hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam pekerjaannya. Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata cinta yang memikat yang dapat menyegarkan kembali cintamu di hatinya. Atau memaafkan kesalahan dan kekurangannya dalam menunaikan hak-hakmu dengan membandingkan lautan keutamaan dan kebaikannya kepadamu.

9.Menyimpan rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya).
Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya serta paling tahu kekhususannya. Bila menyebarkan rahasia merupakan sifat yang tercela untuk dilakukan oleh siapapun, maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi. Saudariku, simpanlah rahasia-rahasia suamimu, tutuplah aibnya dan jangan engkau tampakkan kecuali karena maslahat yang syar’i seperti mengadukan perbuatan dzalim kepada Hakim atau Mufti atau orang yang engkau harapkan nasehatnya.

10.Kecerdasan dan kecerdikan serta berhati-hati dari kesalahan.
Termasuk kesalahan adalah: Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian wanita yang dikenalnya kepada suaminya. Padahal Rasulullah telah melarang hal itu dalam sabdanya: Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain lalu mensifatkan wanita itu kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya (HR. Bukhary dalam An-Nikah).
Untuk para istri yang berhasrat menjadi penyejuk hati dan mata suaminya. Semoga Allah memeliharamu dalam naungan kasih sayang dan rahmatNya. Amin.

MELAMAR WANITA YANG BAIK

Dalam melamar, seorang muslim dianjurkan untuk memperhatikan beberapa sifat yang ada pada wanita yang akan dilamar, diantaranya :

1. Wanita itu disunahkan seorang yang penuh cinta kasih. Maksudnya ia harus selalu menjaga kecintaan terhadap suaminya, sementara sang suami pun memiliki kecenderungan dan rasa cinta kepadanya. Selain itu, ia juga harus berusaha menjaga keridhaan suaminya, mengerjakan apa yang disukai suaminya, menjadikan suaminya merasa tentram hidup dengannya, senang berbincang dan berbagi kasih sayang dengannya. Dan hal itu jelas sejalan dengan firman Allah Ta’ala, Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan Dia jadikan di antara kalian rasa kasih dan saying. (ar-Ruum:21) .

2. Disunahkan pula agar wanita yang dilamar itu seorang yang banyak memberikan keturunan, karena ketenangan, kebahagiaan dan keharmonisan keluarga akan terwujud dengan lahirnya anak-anak yang menjadi harapan setiap pasangan suami-istri. Berkenaan dengan hal tersebut, Allah Ta’ala berfirman, Dan orang-orang yang berkata, ‘Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa’. (al-Furqan:74) . Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Menikahlah dengan wanita-wanita yang penuh cinta dan yang banyak melahirkan keturunan. Karena sesungguhnya aku merasa bangga dengan banyaknya jumlah kalian pada hari kiamat kelak. Demikian hadist yang diriwayatkan Abu Daud, Nasa’I, al-Hakim, dan ia mengatakan, Hadits tersebut sanadnya shahih.

3. Hendaknya wanita yang akan dinikahi itu seorang yang masih gadis dan masih muda. Hal itu sebagaimana yang ditegaskan dalam kitab Shahihain dan juga kiab-kitab lainnya dari hadits Jabir, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bertanya kepadanya, Apakah kamu menikahi seorang gadis atau janda? dia menjawab,”Seorang janda.”Lalu beliau bersabda, Mengapa kamu tidak menikahi seorang gadis yang kamu dapat bercumbu dengannya dan ia pun dapat mencumbuimu? . Karena seorang gadis akan mengantarkan pada tujian pernikahan. Selain itu seorang gadis juga akan lebih menyenangkan dan membahagiakan, lebih menarik untuk dinikmati akan berperilaku lebih menyenangkan, lebih indah dan lebih menarik untuk dipandang, lebih lembut untuk disentuh dan lebih mudah bagi suaminya untuk membentuk dan membimbing akhlaknya. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sendiri telah bersabda, Hendaklah kalian menikahi wanita-wanita muda, karena mereka mempunyai mulut yang lebih segar, mempunyai rahim yang lebih subur dan mempunyai cumbuan yang lebih menghangatkan. Demikian hadits yang diriwayatkan asy-Syirazi, dari Basyrah bin Ashim dari ayah nya, dari kakeknya. Dalam kitab Shahih al_Jami’ ash_Shaghir, al-Albani mengatakan, “Hadits ini shahih.”

4. Dianjurkan untuk tidak menikahi wanita yang masih termasuk keluarga dekat, karena Imam Syafi’I pernah mengatakan, “Jika seseorang menikahi wanita dari kalangan keluarganya sendiri, maka kemungkinan besar anaknnya mempunyai daya piker yang lemah.”

5. Disunahkan bagi seorang muslim untuk menikahi wanita yang mempunyai silsilah keturunan yang jelas dan terhormat, karena hal itu akan berpengaruh pada dirinya dan juga anak keturunannnya. Berkenaan dengan hal tersebut, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscahya kamu beruntung. (HR. Bukhari, Muslim dan juga yang lainnya).

6. Hendaknya wanita yang akan dinikahi itu taat beragama dan berakhlak mulia. Karena ketaatan menjalankan agama dan akhlaknya yang mulia akan menjadikannya pembantu bagi suaminya dalam menjalankan agamanya, sekaligus akan menjadi pendidik yang baik bagi anak-anaknya, akan dapat bergaul dengan keluarga suaminya. Selain itu ia juga akan senantiasa mentaati suaminya jika ia akan menyuruh, ridha dan lapang dada jika suaminya memberi, serta menyenangkan suaminya berhubungan atau melihatnnya. Wanita yang demikian adalah seperti yang difirmankan Allah Ta’ala, “Sebab itu, maka wanita-wanita yang shahih adalah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminyatidak berada di tempat, oleh karena Allah telah memelihara mereka”. (an-Nisa:34) . Sedangkan dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Dunia ini adalah kenikmatan, dan sebaik-baik kenikmatannya adalah wanita shalihah”. (HR. Muslim, Nasa’I dan Ibnu Majah).

7. Selain itu, hendaklah wanita yang akan dinikahi adalah seorang yang cantik, karena kecantikan akan menjadi dambaan setiap insan dan selalu diinginkan oleh setiap orang yang akan menikah, dan kecantikan itu pula yang akan membantu menjaga kesucian dan kehormatan. Dan hal itu telah disebutkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam hadits tentang hal-hal yang disukai dari kaum wanita. Kecantikan itu bersifat relatif. Setiap orang mempunyai gambaran tersendiri tentang kecantikan ini sesuai dengan selera dan keinginannya. Sebagian orang ada yang melihat bahwa kecantikan itu terletak pada wanita yang pendek, sementara sebagian yang lain memandang ada pada wanita yang tinggi. Sedangkan sebagian lainnya memandang kecantikan terletak pada warna kulit, baik coklat, putih, kuning dan sebagainya. Sebagian lain memandang bahwa kecantikan itu terletak pada keindahan suara dan kelembutan ucapannya. Demikianlah, yang jelas disunahkan bagi setiap orang untuk menikahi wanita yang ia anggap cantik sehingga ia tidak tertarik dan tergoda pada wanita lain, sehingga tercapailah tujuan pernikahan, yaitu kesucian dan kehormatan bagi tiap-tiap pasangan. tentang-pernikahan.com - Sumber: Fikih Keluarga, Syaikh Hasan Ayyub, Cetakan Pertama, Mei 2001, Pustaka Al-kautsar

"SUCCESS"

what is success ,,, ???
  • success differs from person to person
  • successful people don't do different things, they do simple thing differently
 Action
  • success is born from the action you take to achieve it.
  • there is no free lunch in this world
  • activities are influenced by our attitude.
key word :
Action is the base of success

Sabtu, 21 Mei 2011

ROMANTISME DALAM ISLAM

1.Menggembirakan hati/perasaan istri itu berNILAI SEDEKAH dan itu bagian dari (teladan) SUNNAH RASULULLAH (Hikmah alhadist).

2.Ketahuilah jika suami melakukan hubungan badan dg istri dengan penuh kasih sayang maka ALLAH gug...urkan dosa2nya melalui sela2 jarinya (Hikmah Alhadist).

3.Yang pertama suami cium/kecup ketika ingin (mulai) jima (hubungan badan) adalah pada kening/dahi istrinya dengan penuh kasih sayang. Kemudian bacalah doa seperti yang di contohkan Baginda Rasul Nabi Muhammad SAW
Bismillahi, Allahumma jannibnasy syaithana wajannibisy-syaithana maa razaqtanaa
(Dengan Nama Allah, ya Allah jauhkan setan dari kami dan jauhkan setan dari (anak) yang Engkau berikan kepada kami),
Maka sesungguhnya jika ditakdirkan diantara keduanya didalam persetubuhan itu akan mendapat anak,
niscaya setan tidak akan membahayakan anak itu selamanya. ( Hadits Shahih riwayat : Bukhari)

4.Wanita mempunyai kelebihan 99 bagian dalam kelezatan bersetubuh tetapi wanita takut (untuk berterus terang tentang hal itu) krn rasa malunya (Alhadist).

5.Jangan pernah sekalipun menceritakan rahasia pasangan kita karena perbuatan itu tak ubahnya meludah kemuka sendiri (Fiqih wanita418).

6.Ketahuilah istrimu merupakan rizqi bagimu. Oleh karena itu sayangilah dia setulus hatimu (AnNuur: 32).

7.Lelaki yang sholeh itu pasti sgt sayang pd istri dan anak2nya,demikian sebaliknya, istri sholehah sgt sayang pd keluarga (Ar-Rum:21).

8.Saling memuaskan sewajarnya kepada pasangan kita dalam hubungan biologis adalah salah satu kunci dari mendapat SAKINAH (Ar-Rum:21).

9.Sentuhan fisik membawa sentuhan bathin. Karena itu jangan remehkan bersentuhan fisik, walau hanya mencium istri atau suami anda.

10.Bagaimana mungkin aku menyakiti istriku sementara dia melayaniku dan merawat anak-anakku?
(Umar bin Khattab)
سُبْحَانَ اللَّهِ وَ.الْحَمْدُ لِلَّهِ. وَ لَاإِلَٰهَ إِلَّا اللَّهِ اَللّهُ اَكْبَرُ

Yang Harus Diperhatikan Seorang Istri Terhadap Suaminya

  1. Seorang istri harus menjaga kehormatan dirinya dan harta suaminya ketika suaminya tak ada di rumah.
  2. Hormat dan patuh (sam’an wa tho’atan) pada perintah suami.
  3. Menyenangkan suami dengan akhlak yang mulia dan kasih saying terhadap anak-anaknya.
  4. Bersolek, tampil rapi, dan wangi serta tidak memasang muka emberut di depan suami.
  5. Berbahasa dengan bahasa yang halus dan lembut bila sedang bersama suaminya.
  6. Rela dengan pemberian suami seberapa pun nilainya (tidak menuntut).
  7. Setia, sayang, sabar dan qona’ah pada suami.
  8. Bersabar dengan ujian yang menimpa rumah tangganya dan bertawakkal kepada Allah SWT.
  9. Punya sifat zuhud dan tidak ambisi pada harta dan dunia, sebab semua itu dapat membuat dia lupa pada tugas dan kewajibannya sebagai istri.
  10. Tidak punya sifat pendendam terhadap suami atas kejahatan, kedzoliman, dan ketidakadilan suami padanya.
  11. Merawat dan mendidik anak-anaknya, menghormati keluarga, dan sanak saudara suami khususnya kedua orang tua suami.
  12. Tidak punya sifat cemburu, apalagi terhadapsuami yang lebih memperhatikan kedua orang tuanya darpada dirinya, karena sifat cemburu adalah kunci perceraian.
  13. Bisa menciptakan suasana yang sejuk dan nyaman di dalam rumahnya, sehingga suami merasakan suasana surga di dalam rumahnya.
  14. Mendo’akan kebaikan buat suami dan anaknya.
  15. Punya sifat malu, jujur, tawadhu’,dan menepati janji.
  16. Introspeksi pada setiap kesalahan-kesalahan terhadap suami dan memina maaf pada suami.
  17. Awasilah waktu makan suami, jangan sampai dia lapar, karena sifat lapar menimbulkan amrah. Dan awasi tidurnya, jangan sampai terganggu.
  18. Ta’dzim pada suami dan kurangi konflik/jangan cari masalah.
  19. Jangan menyuruh suami kecuali dalam keadaan terpaksa.

Sebaik-baiknya istri adalah seseorang yang apabila diberi bersyukur, dan apabila tidak diberi ia bersabar, dan engkau senang bila memandangnya dan taat bila engkau menyuruhnya”.(Al-Hadits)

Sholat Sunnah Rawatib

Sholat sunnah rawatib adalah sholat sunnah yang mengiringi (sebelum atau sesudah) sholat fardhu. Jika dikerjakan sebelum sholat fardhu disebut sholat Qobliyyah, sedangkan jika dikerjakan setelah sholat fardhu disebut sholat Ba’diyyah. 
 
Macam dan jumlah sholat rawatib tersebut adalah sebagai berikut :
  • Dhuhur
Sholat Qobliyyah : 4 roka’at (dua kali salam)
Sholat Ba’diyyah : 2 roka’at
  • Ashar
Sholat Qobliyyah : 4 roka’at (dua kali salam)
Sholat Ba’diyyah : Haram melakukannya
  • Maghrib
Sholat Qobliyyah : 2 roka’at
Sholat Ba’diyyah : 2 roka’at
  • Isya’
Sholat Qobliyyah : 4 roka’at (dua kali salam)
Sholat Ba’diyyah : 2 roka’at
  • Shubuh
Sholat Qobliyyah : 2 roka’at
Sholat Ba’diyyah : Haram melakukannya

Membangun Karakter Bangsa dengan Falsafah Pancasila

Pembangunan karakter bangsa merupakan gagasan besar yang dicetuskanpara pendiri bangsa karena sebagai bangsa yang terdiri atas berbagai sukubangsa dengan nuansa kedaerahan yang kental, bangsa Indonesiamembutuhkan kesamaan pandangan tentang budaya dan karakter yang holistik sebagai bangsa. Hal itu sangat penting karena menyangkut kesamaan pemahaman, pandangan, dan gerak langkah untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

Tujuan
Pembangunan karakter bangsa bertujuan untuk membina dan mengembangkan karakter warga negara sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khasbaik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah  rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang.

CIRI-CIRI KARAKTER BANGSA
  • Adanya saling menghormati & saling menghargai diantara sesama;
  • Adanya rasa kebersamaan & tolong menolong;
  • Adanya rasa persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa;
  • Adanya rasa perduli dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara;
  • Adanya moral, ahlak yang dilandasi oleh nilai-nilai agama;
  • Adanya perilaku dlm sifat-sifat kejiwaan yang saling menghormati & saling menguntungkan;
  • Adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa menggambarkan nilai-nilai agama, nilai-nilai hukum dan nilai-nilai budaya;
  • Sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan.
Sifat karakter Suatu Bangsa/Masyarakat : 
  1. Karakter bersifat Positif
  2. Karakter bersifat Negatif
Nilai-nilai Membangun karakter :
  1. Nilai Kejuangan                  
  2. Nilai Semangat                   
  3. Nilai Kebersamaan / Gotong royong               
  4. Nilai Kepedulian / Solidaritas
  5. Nilai Sopan santun
  6. Nilai Persatuan & Kesatuan
  7. Nilai Kekeluargaan
  8. Nilai Tanggung Jawab
Faktor-faktor dalam membangun kelangsungan
Karakter Bangsa : 
  1. Ideologi                             
  2. Politik                                  
  3. Ekonomi                              
  4. Sosial Budaya                   
  5. Agama 
  6. Normatif ( Hukum & Peraturan Perundangan ) 
  7.  Pendidikan  
  8. Lingkungan
  9. Kepemimpinan.
Nilai-Nilai Karakter :
  1. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa
  2. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka dan bersatu
  3. Cinta akan Tanah Air dan Bangsa 
  4.  Demokrasi dan Kedaulatan Rakyat 
  5. Kesetiakawanan Sosial 
  6. Masyarakat adil makmur.

Suami Yang Dirindukan Surga

  • Suami yang jujur dengan keadaan dirinya
  • Suami yang adil
  • Suami yang berilmu
  • Suami yang kaya namun pemurah
  • Suami yang miskin tetapi sabar
  • Suami yang kuat tetapi tidak menindas
  • Suami yang tidak memutuskan tali silaturahmi istrinya dengan keluarganya
  • Suami yang rajin ibadah sehingga bisa menjadi teladan bagi keluarganya
Semoga kita para wanita muslimah bisa mendapatkan suami seperti ciri-ciri diatas.. Amiin Yaa Mujiib.. “