- Seorang istri harus menjaga kehormatan dirinya dan harta suaminya ketika suaminya tak ada di rumah.
- Hormat dan patuh (sam’an wa tho’atan) pada perintah suami.
- Menyenangkan suami dengan akhlak yang mulia dan kasih saying terhadap anak-anaknya.
- Bersolek, tampil rapi, dan wangi serta tidak memasang muka emberut di depan suami.
- Berbahasa dengan bahasa yang halus dan lembut bila sedang bersama suaminya.
- Rela dengan pemberian suami seberapa pun nilainya (tidak menuntut).
- Setia, sayang, sabar dan qona’ah pada suami.
- Bersabar dengan ujian yang menimpa rumah tangganya dan bertawakkal kepada Allah SWT.
- Punya sifat zuhud dan tidak ambisi pada harta dan dunia, sebab semua itu dapat membuat dia lupa pada tugas dan kewajibannya sebagai istri.
- Tidak punya sifat pendendam terhadap suami atas kejahatan, kedzoliman, dan ketidakadilan suami padanya.
- Merawat dan mendidik anak-anaknya, menghormati keluarga, dan sanak saudara suami khususnya kedua orang tua suami.
- Tidak punya sifat cemburu, apalagi terhadapsuami yang lebih memperhatikan kedua orang tuanya darpada dirinya, karena sifat cemburu adalah kunci perceraian.
- Bisa menciptakan suasana yang sejuk dan nyaman di dalam rumahnya, sehingga suami merasakan suasana surga di dalam rumahnya.
- Mendo’akan kebaikan buat suami dan anaknya.
- Punya sifat malu, jujur, tawadhu’,dan menepati janji.
- Introspeksi pada setiap kesalahan-kesalahan terhadap suami dan memina maaf pada suami.
- Awasilah waktu makan suami, jangan sampai dia lapar, karena sifat lapar menimbulkan amrah. Dan awasi tidurnya, jangan sampai terganggu.
- Ta’dzim pada suami dan kurangi konflik/jangan cari masalah.
- Jangan menyuruh suami kecuali dalam keadaan terpaksa.
“Sebaik-baiknya istri adalah seseorang yang apabila diberi bersyukur, dan apabila tidak diberi ia bersabar, dan engkau senang bila memandangnya dan taat bila engkau menyuruhnya”.(Al-Hadits)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar